capek. sebel. capek hati capek pikiran capek semuanya deh. tapi ngga tau harus bilang sama siapa. kalo mau curhat sama temen juga sungkan, soalnya ga semua orang bisa jadi good listener apalagi kalau yang diceritakan udah berulang kali. that's exactly what i'm feelin' rite now.
and today, please let me make it out of topic. the post suppose to be a fashion article and kind but i don't think i can make one now. i'm too weak and too uninspirated for it. so, i'll just write this post randomly (hahahahaha)
secara teoritis, otak emang sebuah organ yang punya hak dan kewajiban untuk mengontrol semua emosi dan gerakan yang kita lakukan. but, how if you find it wrong? have you ever felt like your brain told you to do that thing but your heart just dont wanna do it, the heart dennied and everything just been so wrong. hal yang paling "in" di kalangan remaja saat ini bertemakan move on, betul? dan itulah yang menjadi penybebab dari ketidakserasian hati dan otakku.
kalo kata The Script, sih "I'm not moving, I'm not moving~~" tapi aku move kok ;p tapi masalahnya..........kenapa semua terlihat lebih susah dan memberatkan ketika kamu udah jauh..jauh..dan semakin jauh. disaat progress move on itu sendiri sudah mencapai 80% dan lebih. daaaaaaamn.
kadang suka sebel deh, sama diri sendiri. konflik batin yang bergejolak adalah; aku sudah jauh, dia udah jauh, dia udah digebet sama yang lain, yaudah. ya diikhlasin aja gitu lho, yas. gausah diutik-utik lagi. kok susah. eman kan udah susah-susah move on tapi berasa pertamina "mulai dari nol ya, mbak"setiap abis nginget2 those sweet things he's done.
that's why you have to take control of yourself. ketika kamu mau nyerah, inget lagi apa yang udah kamu korbanin. inget dong, gimana kamu harus mengorbankan perasaan kamu waktu kamu harus menahan diri dari bb semata-mata biar ga ngechat dia ataupun ngepoin twitternya dia (dan gebetan barunya), luka sekali bukan? naaaaaaaaaah itu dia. jangan nyerah. kalo nyerah berarti kan semua proses harus dimulai dari awal, dan berarti kamu harus mengorbankan perasaan kamu untuk kamu sakiti untuk lagi, dan lagi, hingga kamu berhasil *eaaaa*
kenapa harus maksa buat masih mikirin orang, yang jelas-jelas ga minta buat kita pikirin. penget banget galauin orang? duh... yang kitanya lagi nangis galau sambil dengerin lagu-lagu mellow, yang disana lagi belajar main gitar buat nyanyiin gebetannya. ih..luka mendalam ga sih.
kenapa harus maksa buat berbaik hati ngepoin orang "eh kira-kira dia udah tidur belum ya, eh dia udah selese les belum ya, eh tadi dia kan latian basket, kira-kira dia lupa makan ga ya..." duh.. baik banget sih.. tenang aja.. udah ada yang lain yang perhatiin dia kok, dan dianya juga merhatiin balik, pastinya :)
kenapa harus maksa buat bikin surprise dan sejenisnya, bawain kue, bawain oleh-oleh, bawain apa kek. sedangkan yang disana udah ngga peduli dan udah punya yang lebih menyenangkan daripada sebuah kue atau oleh-oleh dan sejenisnya.
emang, sebenernya kita ngga maksain diri kita untuk berbuat sebaik itu ke orang lain. alamiah, wajar, ketika kita kelewat peduli sama orang lain. tapi inget-inget lagi deh, apa orang itu worth the careness?
yasudah, pada akhirnya yang harus dilakukan adalah inhale, exhale, berdoa sama Allah biar bisa iklhas, bukan biar semua bisa kembali indah "kaya waktu itu waktu dia sama aku..." yasudah, yasudah, selamat malam semuanya.
with love and tears,
Laras Citra Ayu
Sabtu, 04 Mei 2013
Langganan:
Postingan (Atom)